Sabtu, 17 Desember 2016

Beda Asam Pedas Sumatera dan Kalimantan


Keberagaman Indonesia tidak hanya terlihat pada aneka suku, agama dan budaya saja, tapi juga dari hal lainnya. Seperti kuliner misalnya. Karema memiliki kekhasannya masing-masing, kuliner Indonesia menjadi salah satu wisata jajanan yang paling diminati. Sebab ada banyak jenis kuliner nusantara yang bisa ditemui dan dinikmati, salah satunya menu masakan asam pedas. Jika kita lihat dari sejarahnya, ada dua daerah di Indonesia yang sangat erat kaitannya dengan asam pedas, yaitu Sumatera dan Kalimantan.
Menu lengkap Pondok Ale Ale
Menu lengkap Pondok Ale Ale
Meski belum diketahui dari mana sebenarnya asal masakan asam pedas, namun Sumatera dan Kalimantan disebut-sebut sebagai daerah yang menjadi awal mula tersebarnya asam pedas ke beberapa daerah lain di Indonesia. Kuliner dengan cita rasa asam dan pedas tersebut merupakan makanan khas dari masyarakat Minangkabau dan Melayu, sehingga tidak heran jika Sumatera dan Kalimantan disebut sebagai daerah asal masakan tersebut.
Penyebutan nama asam pedas di beberapa daerah juga berbeda. Tidak hanya nama, racikan bumbu yang digunakan saat memasak asam pedas juga berbeda. Inilah yang menjadikan masakan yang satu ini memiliki ciri khas di masing-masing daerah. Masyarakat Minangkabau menyebut masakan ini Asam Pedeh, masyarakat di Kepulauan Riau menyebutnya Asam Keueng, sementara masyarakat Melayu tetap menyebutnya dengan Asam Pedas.
Lalu apa bedanya masakan asam pedas dari Sumatera dengan asam pedas yang ada di Kalimantan? Sekilas masakan ini tampak sama saja. Namun jika diperhatikan secara lebih dekat, kedua daerah tersebut memiliki ciri khasnya sendiri dalam menyajikan asam pedas. Seperti yang sudah djielaskan sebelumnya, ada beberapa hal yang membuat masakan asam pedas berbeda pada masing-masing daerah, salah satunya dari bumbu yang digunakan. Selain itu juga dapat dilihat dari bahan tambahan yang diberikan.
Umumnya masakan asam pedas menggunakan ikan sebagai bahan dasarnya, namun ikan yang digunakan disesuaikan dengan daerah masing-masing. Ada pula yang disesuaikan dengan keinginan. Masyarakat Sumatera lebih suka memasak asam pedas menggunakan ikan baung atau ikan patin, lalu menggunakan sayuran seperti nanas atau terung asam dan kacang sebagai pelengkapnya. Sementara masyarakat Kalimantan lebih sering memasak asam pedas menggunakan ikan kakap merah atau tongkol. Kemudian disajikan dengan sambal terasi atau sambal belacan.

Terlepas dari perbedaan tersebut, asam pedas memang enak dimasak dengan paduan bumbu yang pas dan juga tambahan yang segar. Nikmatnya asam pedas akan semakin terasa jika dimakan bersama nasi yang masih panas dan sambal terasi. Menikmati asam pedas bersama keluarga akan terasa semakin menyenagkan. Jika tidak bisa memasaknya sendiri di rumah, kamu bisa memesannya di beberapa restoran atau rumah makan yang menyediakan menu ini. Sebab di beberapa daerah, asam pedas dijadikan sebagai menu andalan. Jadi, ayo coba asam pedas dari berbagai daerah yang ada di tempatmu.
Menu lengkap Pondok Ale Ale
Menu lengkap Pondok Ale Ale
Ingin coba menikmati resep ikan asam pedas khas Pontianak dan Ketapang? coba mampir ke Pondok Ale Ale sungguh menyenangkan. Lokasi makan yang luas dan bisa memilih ruangan bagian dalam berpendingin ruangan membuat anda bebas membawa keluarga atau menjamu sahabat. Jangan lupa untuk melakukan reservasi (0561) 740 789 atau datang langsung ke Jalan Putri Candramidi (Podomoro) atau bisa juga mengunjungi Pondok Ale Ale di A Yani Mega Mall Pontianak.
Read More

Sabtu, 23 Juli 2016

Kepiting Enak di Abang Kepiting

Makan seafood itu sudah seperti kebahagiaan terbesar dalam hidup saya. Mungkin banyak juga dari sahabat tukangjalanjalan yang punya hobi makan sama. Tapi mungkin saja tidak berlaku bagi beberapa orang yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Favorit saya sih cumi dan udang. Rekor terbanyak makan kepiting sebanyak 3 kilogram. Sungguh luar biasa. Sendi-sendi langsung pegal dan tengkuk terasa mengeras. Tapi hal ini tidak membuat saya jera. Ngeri-ngeri sedap. Hampir semua jenis seafood saya suka tapi terkadang saya melihat bentuknya terlebih dahulu. Ikan pari selalu bikin geli jika membayangkannya sedangkan Hiu tidak boleh dimakan.

Di Pontianak tidak terlalu dekat dengan laut tapi masih bisa mendapatkan hasil laut segar karena masih bisa dijangkau dalam beberapa jam untuk proses pengirimannya. Bahan masak yang segar, bumbu yang tepat dan cara masak yang tepat pasti menghasilkan makanan yang enak dan lezat. Ada beberapa tempat di Pontianak yang bisa dikunjungi untuk menikmati makanan laut yang segar dan enak. Kali ini saya mengajak menikmati di Abang Kepiting Jalan Hijas Dalam atau masuk saja dari Jalan Gajahmada menuju hotel Transera lalu berbelok ke sebelah kanan. Mudah terlihat karena aroma bakaran lezat akan membawa anda mendekat.

Datang dan disambut dengan aroma bakaran sungguh membuat berbinar. Dibagian depan saya disambut dengan kotak-kotak berisi hasil laut segar yang sudah ditaburi es batu. Jika punya pengalaman memilih hasil laut segera cari yang sesuai lalu timbang dan silakan pilih mau dihidangkan dengan bumbu apa. Saya memilih kerang dara untuk direbus, kepiting dimasak asap, udang digoreng dengan telur asin, cumi goreng krispi dan ikan senangin bakar. Tentu saja ditambah dengan capcay seafood, tumis kangkung tauco dan tumis pakis terasi. Jangan lupa ditambah dengan es lemon cui. Sedap dan segar. Tinggal menunggu dengan seksama.

Ada alasan saya memilih duduk diluar. Karena didalam kurang terjaga kebersihannya. Lantai terlihat basah dan banyak tissu bertaburan dimana mana. Dibagian bawah lantai juga terdapat kolam ikan yang sepertinya cukup besar. Mungkin hidung saya terlalu tajam sehingga merasa bau amis cukup mengganggu. Sebenarnya memilih makan diluar juga berisiko terkena debu, polusi kendaraan dan terganggu dengan deru kendaraan parkir. Saya belum pernah bertemu langsung dengan pengamen disini. Saya berharap disini selalu aman sehingga tidak terganggu dengan suara sumbang. Terkadang jika sedang ramai kita juga harus antri untuk mencari tempat duduk disini.

Heitsss! Yup, tempat makan ini ukurannya rame. Walaupun tempatnya biasa saja aromanya memang sangat mengundang. Pesanan datang. Aroma bermacam bumbu menyeruak menusuk hidung dan menggelitik untuk icip-icip. Hewan laut segar yang saya pilih tadi sudah tercampur aduk dalam bumbu yang disajikan dengan mengundang liur untuk menetes. Karena disini judulnya Abang kepiting pastinya kepiting Asap ukuran jumbo jadi pilihan icip-icip saya. Aromanya sungguh menggoda, tidak ada aroma amis karena tertutupi oleh aroma bumbu. Komposisi bumbu yang pas dengan aroma jahe dan laos yang mampu menghilangkan aroma amis. Rasa asin dan gurih ternyata mampu berbaur dengan rasa daging kepiting yang manis. Walaupun kulit kepiting keras bumbunya cespleng dan matep diisep-isep.

Tapi juaranya bagi saya tetap ikan senangin bakar! Ikan ini memiliki tekstur daging yang paling pas untuk dibakar  asal ikannya segar. Daging lembut berpadu dengan bumbu bakar manis gurih berpadu dengan aroma arang yang menjadikan sebagian kulit luarnya menjadi karamel. Abang kepiting tidak membaluri dengan kecap yang berlebihan apalagi sambalnya disajikan terpisah. Tentu aman bagi perut yag tidak tahan pedas. Menurut saya, kakayaan rasa makin tercipta jika daging ikan putig ini dicelup kedalam sambal pedas asam lemon cui. Amboiiii!!! Hap hap hap....

Untuk makanan lain seperti kerang dara, cumi dan udang semuanya enak. Hal penting dari makanan laut adalah tingkat kesegarannya. Kerang dara yang sudah mati sebelum direbus tentu akan mengeluarkan aroma tidak sedap. Jahe dan bawang putih memang elemen penting untuk makanan laut. Amis hilang, kenikmatan datang. Sambal yang disajikan menemani makan malam juga pedas-pedas sedap. Sayuran segar tersaji dengan bumbu simpel yang pas. Dikunyah masih kres nyes. Saya terlalu objektif jika mengukur kenikmatan makanan laut. Mereka terlalu enak untuk dinikmati namun bahaya dibalik itu juga mesti diwaspadai.

Lauknya sedap, Sayurnya mantep dan sambalnya cocok. Terkadang saya mengabaikan nasi putih. Saya terlalu dimanjakan dengan pilihan makanan laut disini. Oh ya, saya juga pernah menikmati telur dadar yang ternyata punya sensasi gurih yang menggoda ditambah aroma yang hmmmm...... Kalau bertanya masalah harga disini semuanya dihitung berdasarkan jumlah gram makanan laut yang dipesan, jadi relatif tergantung masing-masing orang. Namun untuk sayur mayur dihargai sekitar Rp 20.000an/porsi. Saya makan sebanyak ini dengan jumlah 7 orang menghabiskan hampir Rp 500.000,- Jika boleh memberi nilai makanan yang disajikan saya harus memberikan 8 dari 10 tapi karena faktor kebersihan dan pelayanan yang tergopoh-gopoh karena memang ramai saya merata-ratakan 7,5 dari 10.


Selamat mrnikmati kelezatan makanan laut dan jangan lupa berhati-hati dengan kolesterol.
Read More